Pelangi atau biasan awan yang warna warni dilangit. Kata pelangi dalam penyebutannya di Sambas beragam kata, mulai dari Antu Nyaring, Putri Mande' dan sebagainya. Antu Nyaring/pelangi yang muncul memiliki beberapa larangan/mitos yang sampai saat ini berlaku bagi masyarakat Sambas dan masih dipercaya bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Adapun mitos-mitosnya adalah sebagai berikut :
1. Menunjuk Pelangi ( nunjok antu nyaring )
Menunjuk pelangi ( Antu nyaring ) dilarang oleh orang tua kepada anak-anaknya, teringat pada saat masih kecil jika ada pelangi ( antu nyaring ) yang muncul ibu ( ummak ) selalu melarang, karena di tunjuk akan mengakibatkan Jari telunjuk putus. Ini benar atau tidak memang waktu kecil selalu dituruti, dan tak pernah membantah apa yang dilarang. Namun, ini hanyalah mitos yang jika ditunjuk tidak ada efeknya sama sekali.
2. Isap Telunjuk ( nginsap tunjok )
Jika masih saja menunjuk pelangi, maka jari akan terputus. Untuk menghindari hal itu terjadi, para orang tua menyarankan agar mengisap telunjuk agar tidak terjadi hal diatas. Seperti jari yang terputus akibat menunjuk pelangi.
3. Mencibir ( mbirongnge' )
Mencibir ( birongnge' antu nyaring ) juga salah satu larangan, karena dapat membuat bibir sobek ( koyak ).
4. Menjulurkan Lidah ( Njalere' )
Hal ini juga dilarang karena dapat membuat lidah putus dan akan menyebkan bisu ( awa' ).
5. Pelangi Mencuri Anak
Jika masih kecil, dan ketika menangis. Orang tua selalu menakut nakuti jika masih nangis akan diambil antu nyaring ( Pelangi ). Mungkin ini sebagai bujukan kepada anaknya agar berhenti menangis.
6. Nungging
Jika ada pelangi muncul, sejak kecil dulu selain dilarang seperti yang saya tulis diatas, namun ada juga perintah. Ketika ada pelangi selalu disuruh menungging ( menungginge' antu nyaring ). Menurut para orang tua hal ini akan membuat antu nyaring akan pergi dan menghilang.
7. Perangkap Setan ( jarrat antu ujan panas )
Nah, pada waktu kecil paling takut dengan namanya Ujan Panas ( Hujan Panas ) karena menurut orang tua, ketika ujan panas datang selalu diikuti oleh setan ( antu ujan panas ). Bila ada pelangi dipohon pada saat ujan Panas itu tandanya ada perangkap setan ( Jarrat Antu ujan panas ). Maka dari itu anak-anak bahkan orang dewasa tidak boleh keluar rumah, sampai pelangi itu hilang dan memudar.
8. Melempar Bara ( Puntong Kayu Api )
Jika pelangi yang ada dipohon dekat rumah, orang tua menyarankan agar melemparkan bara kayu agar sipelangi pergi. Memang setelah dilempari puntung kayu tersebut pelanginya pergi, karena menurut orang tua pelangi tidak bisa terkena Asap.
Itulah beberapa mitos terkait adanya Pelangi bagi masyarakat Sambas. Hal itu entah benar atau tidak tergantung sikap kita masing-masing. Intinya pelangi itu bukan sesuatu yang harus ditakuti, melainkan pelangi itu sebagai reaksi alam yang indah bila dipandang.
Jika tulisan saya diatas ada yang kurang atau salah, mohon kiranya pembaca memberi masukan kepada saya, agar kedepan tulisan saya lebih baik lagi.
Sumber : retteband.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar