Ingatlah wahai pemimpinku, siapapun kamu, apapun pengusungmu.
Kau dipilih oleh rakyatmu.
Diberi jabatan oleh rakyat dari berbagai kalangan.
Rakyat yang seorang petani, nelayan, buruh, dan pengangguran.
Dari berbagai suku dan agama. Kau dipilihnya karena engkau dianggap pantas.
Ingatlah, jiwa-jiwa yang telah memberimu kedudukan. Siang malam mereka masih mengais nafkah, mencari sesuap nasi untuk hari esok.
Dulu kau selalu dibelanya jika ada yang menghujat dan menghinamu, itu kau tidak tahu.
Sering kau disebut penipu, tapi kau dibela, kau dibilang baik.
Dulu kehadiranmu juga sering mereka tunggu. Setiap kedatangamu seakan membawa angin segar buat mereka.
Kau tancapkan dan kautanamkn nilai jual untuk dirimu agar mereka bersimpati. Ingatlah itu, ingatlah !!!!
Mereka selalu berharap dan berdoa supaya engkau bisa seperti yang engkau harapkan, ketika engkau menjabat mereka juga bangga, larut dalam pesta keberhasilanmu.
Tapi mereka memintamu....
Jangan kau tutupi semua harapan mereka.
Jangan kau butakan semua janjimu pada mereka.
Jangan kau ingkari Setiap janji yang terucap.
Jangan kau lupakan mereka yang telah memiihmu.
Mereka bukan butuh harta, bukan butuh kekayan darimu.
Mereka tak pernah menanyakan berapa gajimu. Dan mereka juga tak pernah mengingat " Kalau tak karena kami kau tak akan menjabat ".
Tapi,...
Mereka butuh perhatian, kepedulianmu wahai pemimpinku.
Jangan engkau sakiti hati mereka jika engkau betah duduk disanggasana itu.
Jangan kau goreskan kekecewaan pada mereka jika engkau masih setia pada jabatanmu.
Ingatlah, mereka yang bertangan lusuh berlumur lumpur.
Bertangan kering karena panasnya udara laut. Mereka itulah yang memberimu jabatan.
Rakyat, ya mereka adalah rakyat.
Yang kau tarik hatinya dengan segala bujuk rayumu.
Ingat Pemimpinku.
Mereka tak akan memilihmu lagi jika kau membalas kami dengan kekecewaan.
Mereka tak ingin mengenalmu lagi jika janjimu selalu kau perbaharui.
Esok Dan esok adaah waktu yang tak pasti kapan akan bersama mereka.
Maksegak, 27 Agustus 2016
Pukul 23 : 09
0 comments:
Posting Komentar