" Begajjik
Jagokmu" saat kau kedinginan.
Kuberikan kau Sehelai "Gabbar" agar kau sedikit mendapat kehangatan.
Matamu kau "Kirap-kirapkan" dan bibirmu kau "Muncongkan" tatkala kau minta sesuatu.
Pertama aku "Bussong" pun mengerti.
Bahasa isyaratmu membuatku bertanya apa maumu.
"Gasa'ang" Kau meminta "Belungkur" untukmu "Guring".
Aku pun Menuruti apa mau mu.
Kau pun mulai "Mengatupkan " matamu.
Aku hanya "Menconomi" tatkala kau tidur.
Suara "Sangngoranmu" mulai terdengar.
Aku tak pernah merasa "Ibuh" sedikitpun apalagi aku sampai "Kaleh" dari sampingmu.
Kau mulai "Meransau", kau ngomong sendiri masalah "Jarrokkan Jarring " yang kau "tapor".
Semula aku anggap "ransauanmu itu bullak".
Tapi setelah kuperiksa "Arrak pinggan " "tergogok" "Jarrokkan jarring" "Seredang tue".
wawwaww "jikku "dalam hati.
Ada "Tambol" rupanya, enak untuk di "radak" saat hujan.
Tapi aku tak kuat memakannya, aku takut "rangngangnya" itu.
Akupun hanya "menculiknya" sedikit.
Kemudian aku pergi "memaggek" kamu yang "terlempe" disana.
Aku tak sengaja melihat kearah kakimu.
Ada "amau" yang masih melekat di "Tumbikmu".
akupun mulai "bertetau" mencari air untuk membasuknya.
Kutemui "Sesuduk" air, lalu ku "timbuska" kekakimu.
Kau pun "meladde", aku terkejut dengan muka "kassang kesupannan".
Kukira engkau akan "mengerepekiku", "gassa'nya" kau malah "ngiddum" sambil berkata.
Tolong juga "bassokkan taek ayam berangnga' dikaki siballahnye".
aku pun "bercecak" menjauhimu...
Kuberikan kau Sehelai "Gabbar" agar kau sedikit mendapat kehangatan.
Matamu kau "Kirap-kirapkan" dan bibirmu kau "Muncongkan" tatkala kau minta sesuatu.
Pertama aku "Bussong" pun mengerti.
Bahasa isyaratmu membuatku bertanya apa maumu.
"Gasa'ang" Kau meminta "Belungkur" untukmu "Guring".
Aku pun Menuruti apa mau mu.
Kau pun mulai "Mengatupkan " matamu.
Aku hanya "Menconomi" tatkala kau tidur.
Suara "Sangngoranmu" mulai terdengar.
Aku tak pernah merasa "Ibuh" sedikitpun apalagi aku sampai "Kaleh" dari sampingmu.
Kau mulai "Meransau", kau ngomong sendiri masalah "Jarrokkan Jarring " yang kau "tapor".
Semula aku anggap "ransauanmu itu bullak".
Tapi setelah kuperiksa "Arrak pinggan " "tergogok" "Jarrokkan jarring" "Seredang tue".
wawwaww "jikku "dalam hati.
Ada "Tambol" rupanya, enak untuk di "radak" saat hujan.
Tapi aku tak kuat memakannya, aku takut "rangngangnya" itu.
Akupun hanya "menculiknya" sedikit.
Kemudian aku pergi "memaggek" kamu yang "terlempe" disana.
Aku tak sengaja melihat kearah kakimu.
Ada "amau" yang masih melekat di "Tumbikmu".
akupun mulai "bertetau" mencari air untuk membasuknya.
Kutemui "Sesuduk" air, lalu ku "timbuska" kekakimu.
Kau pun "meladde", aku terkejut dengan muka "kassang kesupannan".
Kukira engkau akan "mengerepekiku", "gassa'nya" kau malah "ngiddum" sambil berkata.
Tolong juga "bassokkan taek ayam berangnga' dikaki siballahnye".
aku pun "bercecak" menjauhimu...
"Kaddau"
Hati Ini Tatkala Kau Tak Disini.
"Ndak Tantu Rudu" Fikiranku Terus Bergejolak.
Entah Apa Yang " Berselili" Di Otakku Hingga Dalam Hatiku "Teserappik" Sejuta Kata Yang Tertuju Padamu.
Aku Tak Tau Apa Yang Ku " Conomkan".
"Melengo" Dalam Kesendirian.
" Antu Nyaring" Pun Enggan Menyapaku.
Hanya Ada Suara " Keriang dan Intamar" Yang Bersenandung dalam malamku.
Kemana perginya " Kiddumanku" Yang selalu bersinar terang.
Kemana Tawaku yang "Ngakkal" setiap saat.
Kini Semua Hilang "Rammok" Bagai ditelan " Lentar Karring".
Hatiku " Rattas" Karna sendiri.
Jiwaku " Runnyok" Karna Gelisah.
Dadaku sesak hinggaku "Loyo".
Langkah kakikupun "Bagajjik"
" Ngelotek " tak bisa berjalan.
Nafasku "Terhingap-Hingap" mencari sedikit ketenangan.
Tuhan Tunjukkan jalan-Mu.
Jangan ada lagi " Seleko" hidup ini
Luruskan dan "Lanyumkan" jalanku.
Buang semua fikiran jahat yang " Niamme' " Otakku.
"Tappaslah" hati ini yang selalu berprasangka buruk.
Jagakan semuanya..
Hingga berkekalan sampai "Ka'ang" Nun Yo..
"Ndak Tantu Rudu" Fikiranku Terus Bergejolak.
Entah Apa Yang " Berselili" Di Otakku Hingga Dalam Hatiku "Teserappik" Sejuta Kata Yang Tertuju Padamu.
Aku Tak Tau Apa Yang Ku " Conomkan".
"Melengo" Dalam Kesendirian.
" Antu Nyaring" Pun Enggan Menyapaku.
Hanya Ada Suara " Keriang dan Intamar" Yang Bersenandung dalam malamku.
Kemana perginya " Kiddumanku" Yang selalu bersinar terang.
Kemana Tawaku yang "Ngakkal" setiap saat.
Kini Semua Hilang "Rammok" Bagai ditelan " Lentar Karring".
Hatiku " Rattas" Karna sendiri.
Jiwaku " Runnyok" Karna Gelisah.
Dadaku sesak hinggaku "Loyo".
Langkah kakikupun "Bagajjik"
" Ngelotek " tak bisa berjalan.
Nafasku "Terhingap-Hingap" mencari sedikit ketenangan.
Tuhan Tunjukkan jalan-Mu.
Jangan ada lagi " Seleko" hidup ini
Luruskan dan "Lanyumkan" jalanku.
Buang semua fikiran jahat yang " Niamme' " Otakku.
"Tappaslah" hati ini yang selalu berprasangka buruk.
Jagakan semuanya..
Hingga berkekalan sampai "Ka'ang" Nun Yo..
0 comments:
Posting Komentar