Handhira Production

Halaman


">Iklan Melayang

">

Sabtu, 28 Juni 2014

Maksegak Ingin Sentuhan

Pesta demokrasi 2014 sebentar lagi akan digelar, baik pemilihan presiden dan wakil presiden maupun pemilihan dikursi Legisatif juga akan dilaksanakan. Para bakal Calon Legislatif yang akan mencalonkan dikursi Legislatif Kabupaten juga sudah mulai mengenalkan diri kepada masyarakat, mulai dari kartu nama sampai dengan kalender juga sudah mulai sebarkan. Beberapa Partai politik (Parpol ) juga sudah mulai membuka penerimaan bakal Calon Legislatif untuk mengisi kursi di tingkat II. Perkenalan para bakal Caleg bukan hanya di daerah perkotaan bahkan  ke daerah pelosok juga ikut jadi sasaran demi mendapatkan suara. Pesta demokrasi pada Tahun 2009 silam menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat pedalaman, khususnya daerah pelosok yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai janji dan janji juga sudah didapatkan dari beberapa Caleg yang sekarang telah menduduki kursi di Legislatif tingkat II kabupaten. Namun, kenyataan yang ada hanyalah janji yang tertinggal, janji yang terlupakan,  janji yang hanya ada janji tanpa ada kenyataaan yang didapatkan. Segala janji bangunan yang pernah ditawarkan seakan musnah ditelan jabatan, sirna dimakan kekuasaan dan kesibukan. Jangan heran jika masyarakat kecil dipedalaman nantinya banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, karena sebagian besar mereka mengganggap para Caleg hanya mengobral janji yang bila naik tidak akan ditepati. Memang begitu kenyataannya, sebagai contoh daerah saya sendiri yang masih tergolong daerah pelosok yang kurang mendapatkan sentuhan dan perhatian dari pemerintah setempat. Jalan yang seharusnya menjadi daerah perbatasan antara Kota Singakwang dan Kab. Sambas nampaknya hanya kearah Kota Singkawang yang Mulus, sedangkan bila masuk ke kabupaten Sambas rusaknya bukan main, dari sini saya bisa melihat sebuah realita yang ada. Jangan heran jika banyak opini masyarakat yang berkembang tentang Pemerintah saat ini,  Pemerintahdatang dan berkunjung ke daerah saya boleh dibilang jarang bahkan tidak pernah sama sekali. Ketika musibah banjir melanda beberapa desadi Perbatasan Sambas-Singkawang juga terkadang tidak pernah dikunjungi, jika dibandingkan antara Kota Singkwang dan Kabupaten Sambas dalam menangani masalah banjir juga jauh berbeda. Ketika banjir datang bebarapa Fasilitas dan penanggulangannya bagi warga Singkawang begitu diperhatikan oleh Pemkot Singkwang mulai dari tempat pengungsian, kesehatan dan makananan bagi para pengungsi. Sedangkan khusus  daerah  Semelagi Besar, Sungai Daun, Sebetung dan Maksegak yang merupakan daerah langganan banjir setiap tahun yang terletak didaerah pesisir sungai Selakau, bantuan dari Pemerintah Kabupaten bolehdibilang minim bahkan tak ada sama sekali beberapa tahun terkahir ini. Yang paling menyedihkan lagi ketika musibah banjir datang, beberapa desa tak pernah dikunjungi oleh pemerintah dari Kabupaten.
Dengan harapan yang besar, ketika pesta demokrasi 2014 mendatang akan dilaksanakan. Terutama untuk daerah pelosok yang kurang mendapat perhatian dari Pemerintah hendaknya menjadi target pembangunan kedepan, setidaknya Listrik juga menyeluruh kepada semua masyarakat tidak hanya untuk yang berada diluar saja tetapi bagi masyarakat diperdalaman juga harus mendapatkan Fasilitas Listrik. Bila melihat kenyataan yang ada didaerah saya, sudah dua tahun terakhir ini hanya ada tiang listrik yang terpasang sedangkan aliran listriknya tidak mengalir. Begitu juga dengan pembangunan jalan sudah beberapa tahun hanya janji dan janji, tidak pernah jadi kenyataan sampai sekarang.  Jalan yang rusak, berlobang, berbatu dan licin yang selama bertahun-tahun menjadi persoalan haruslah di perbaiki. Biar masyarakat bisa menikmati hasil dari perjuangan wakilnya yang terpilih, tidak hanya mendapat janji yang palsu.
Semoga saja.
Penulis :
R I K O
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura
Asal Maksegak, Kec. Selakau Timur, Kab. Sambas

0 comments:

Posting Komentar

 
close