Handhira Production

Halaman


">Iklan Melayang

">

Selamat Datang Di Blog Bahase Sambas

Silekan Bace Postingan Menarik Nang Ade Disito'.

Handhira Production

Subscribe My Channel.

Handhira Production

Silahkan Subscribe.

handhira Production

Selamat Membaca.

Ada beberapa Jasa JUga Disediakan

Silahkan Kontak Nomor yang Tertera.

Sabtu, 28 Juni 2014

SKRIPSI HUKUM

STUDI KOMPARATIF GUGAT CERAI DENGAN ALASAN  SUAMI JATUH  MISKIN MENURUT       UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
DAN PERSPEKTIF FIQIH


SKRIPSI


Oleh :

R   I   K   O
A01110210


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS HUKUM
PONTIANAK
2014
STUDI KOMPARATIF GUGAT CERAI DENGAN ALASAN  SUAMI JATUH  MISKIN MENURUT       UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974
DAN PERSPEKTIF FIQIH



SKRIPSI


Oleh :

R   I   K   O
A01110210



Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS HUKUM
PONTIANAK

2014

Maksegak Ingin Sentuhan

Pesta demokrasi 2014 sebentar lagi akan digelar, baik pemilihan presiden dan wakil presiden maupun pemilihan dikursi Legisatif juga akan dilaksanakan. Para bakal Calon Legislatif yang akan mencalonkan dikursi Legislatif Kabupaten juga sudah mulai mengenalkan diri kepada masyarakat, mulai dari kartu nama sampai dengan kalender juga sudah mulai sebarkan. Beberapa Partai politik (Parpol ) juga sudah mulai membuka penerimaan bakal Calon Legislatif untuk mengisi kursi di tingkat II. Perkenalan para bakal Caleg bukan hanya di daerah perkotaan bahkan  ke daerah pelosok juga ikut jadi sasaran demi mendapatkan suara. Pesta demokrasi pada Tahun 2009 silam menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat pedalaman, khususnya daerah pelosok yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Berbagai janji dan janji juga sudah didapatkan dari beberapa Caleg yang sekarang telah menduduki kursi di Legislatif tingkat II kabupaten. Namun, kenyataan yang ada hanyalah janji yang tertinggal, janji yang terlupakan,  janji yang hanya ada janji tanpa ada kenyataaan yang didapatkan. Segala janji bangunan yang pernah ditawarkan seakan musnah ditelan jabatan, sirna dimakan kekuasaan dan kesibukan. Jangan heran jika masyarakat kecil dipedalaman nantinya banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, karena sebagian besar mereka mengganggap para Caleg hanya mengobral janji yang bila naik tidak akan ditepati. Memang begitu kenyataannya, sebagai contoh daerah saya sendiri yang masih tergolong daerah pelosok yang kurang mendapatkan sentuhan dan perhatian dari pemerintah setempat. Jalan yang seharusnya menjadi daerah perbatasan antara Kota Singakwang dan Kab. Sambas nampaknya hanya kearah Kota Singkawang yang Mulus, sedangkan bila masuk ke kabupaten Sambas rusaknya bukan main, dari sini saya bisa melihat sebuah realita yang ada. Jangan heran jika banyak opini masyarakat yang berkembang tentang Pemerintah saat ini,  Pemerintahdatang dan berkunjung ke daerah saya boleh dibilang jarang bahkan tidak pernah sama sekali. Ketika musibah banjir melanda beberapa desadi Perbatasan Sambas-Singkawang juga terkadang tidak pernah dikunjungi, jika dibandingkan antara Kota Singkwang dan Kabupaten Sambas dalam menangani masalah banjir juga jauh berbeda. Ketika banjir datang bebarapa Fasilitas dan penanggulangannya bagi warga Singkawang begitu diperhatikan oleh Pemkot Singkwang mulai dari tempat pengungsian, kesehatan dan makananan bagi para pengungsi. Sedangkan khusus  daerah  Semelagi Besar, Sungai Daun, Sebetung dan Maksegak yang merupakan daerah langganan banjir setiap tahun yang terletak didaerah pesisir sungai Selakau, bantuan dari Pemerintah Kabupaten bolehdibilang minim bahkan tak ada sama sekali beberapa tahun terkahir ini. Yang paling menyedihkan lagi ketika musibah banjir datang, beberapa desa tak pernah dikunjungi oleh pemerintah dari Kabupaten.
Dengan harapan yang besar, ketika pesta demokrasi 2014 mendatang akan dilaksanakan. Terutama untuk daerah pelosok yang kurang mendapat perhatian dari Pemerintah hendaknya menjadi target pembangunan kedepan, setidaknya Listrik juga menyeluruh kepada semua masyarakat tidak hanya untuk yang berada diluar saja tetapi bagi masyarakat diperdalaman juga harus mendapatkan Fasilitas Listrik. Bila melihat kenyataan yang ada didaerah saya, sudah dua tahun terakhir ini hanya ada tiang listrik yang terpasang sedangkan aliran listriknya tidak mengalir. Begitu juga dengan pembangunan jalan sudah beberapa tahun hanya janji dan janji, tidak pernah jadi kenyataan sampai sekarang.  Jalan yang rusak, berlobang, berbatu dan licin yang selama bertahun-tahun menjadi persoalan haruslah di perbaiki. Biar masyarakat bisa menikmati hasil dari perjuangan wakilnya yang terpilih, tidak hanya mendapat janji yang palsu.
Semoga saja.
Penulis :
R I K O
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura
Asal Maksegak, Kec. Selakau Timur, Kab. Sambas

Aku & Outreaching


          Mimpi, angan-angan, khayal dan cita-cita semua tak jauh berbeda, Cuma membedakannya hanya bagaimana cara untuk menggapai semua itu biar tidak lagi menjadi mimpi, tidak lagi menjadi khayal dan bukan lagi sekedar cita-cita, namun semuanya menjadi satu dalam kenyataan. Bermimpi adalah hal yang paling mudah, pejamkan mata dan berkhayal dengan sejuta khayalan. Itulah mimpi, ia hadir saat hati ini mulai menggerakkan otak dan fikiran yang memutarnya untuk memikirkan sesuatu agar tertuju pada satu titik pencapaian. Tanpa punya mimpi hidup ini kan sepi, semangat takkan tergerak, langkah kaki takkan pernah ikut melangkah , hati takkan pernah terketuk. Namun, mimpi orang miskin dengan segala keterbatasan berbeda dengan mimpi orang yang kaya yang saat itu berkhayal semuanya akan terwujud, orang tak mampu bermimpi dengan segala upaya untuk menggapainya. Tapi mimpi adalah milik semua orang, semua orang berhak untuk bermimpi, bercita-cita hanya cara pencapaian dan prosesnya yang berbeda.
          Tulisan mimpiku pertama kali kupajang disudut kamarku, kurangkai kata indah ku bahwa aku akan mampu menggapainya. Tulisan itu terus kupandangi setiap pagi saat aku mau berangkat kesekolah, namun pada saat itu aku belum mengerti banyak tentang apa itu mimpi, apa itu cita-cita, dan apa itu khayalan. Mimpiku waktu itu hanya sedikit, aku hanya bercita-cita menjadi seorang sarjana. Tepat pada tanggal 26 Mei 2010 aku dinyatakan lulus oleh sekolahku, betapa senang nya hatiku. Pencapaian hasil luar biasa yang kurasakan saat itu, pergi setiap hari kesekolah yang harus menempuh belasan kilometer, harus menempuh banjir, jalan berlubang, jalan becek dan semuanya telah terbayar tuntas dengan dinyatakan aku lulus.
     

 
close