Handhira Production

Halaman


">Iklan Melayang

">

Selasa, 29 April 2014

Akhir Perjalanan


Ketika nafas ini telah berhenti berhembus
Ketika tangan ini tak mampu lagi menyentuh
Ketika kaki tak mampu lagi melangkah
Inilah ahir perjalanaku
Aku telah tiada dan ku tlah pergi untuk selama-lamanya.
Kini yang ada hanya kekakuan diseluruh tubuhku
Mulutku bungkam tak berucap
Suaraku pun enggan keluar lagi tuk menyapa orang disekelilingku.
Inilah kenyataanku saat ini.
Aku hanya jadi kenangan dari setiap yang mengenalku
Menjadi kenangan dari  waktu yang lalu
Kenangan diwaktu tadi,kemarin saat nafas masih bersamaku.
Kini aku secepatnya akan jadi cerita
Jadi cerita bahwa aku pernah ada bersama  orang-orang disekitarku.
Kini hanya ada air mata yang menangisiku saat aku terbujur kaku
Hanya ada nyanyian doa dan haru pilu mengalir dikeheningan duka
Aku tak mampu lagi untuk berkata
Mengatakan bahwa jangan tangisi kepergianku
Jangan tangisi akan perpisahan ini.
Aku tak mampu untuk bercerita tentang perjalanan ini.
Karena aku tak mampu lagi untuk terbangun
Terbangun menghapus air mata duka yang menangisiku.
Mengusap peluh kehilanganku
Menguatkan dan membuat setiap yang menangisiku menjadi iklas melepasku.
Bayu pagipun menyiramku ditengah kedinginanku.
Suara-suara tangis tak henti-hentinya dilantunkan mengiringiku.
Aku di hantarkan ketempat terahirku.
Tempat yang kan jadi keabadian untukku.
Aku berbalutkan kapan putih, beraromakan melati.
Bertempat tinggalkan papan yang hanya bisa diisi oleh tubuhku.
Aku akan abadi dalam kegelapan ini.
Hanya ditemani cacing-cacing yang nantinya akan melapukkanku.
Aku tertibun dalam perut bumi.
Gelap mencekam akan menemani sepanjang penantianku disini.
Ulat-ulat akan menjadi temanku yang ahirnya akan menghancurkanku
Hingga aku menyatu kembali keasal aku diciptakan.
Aku hanya tersisa tulang tak berarti.
Dulu aku yang kekar kini aku hanya tinggal ranting-ranting yang mudah rapuh.
Segala yang dulu indah kini semuanya tak berarti.
Pujian dan sanjungan yang dulu ku dapat
Kini takkan ada lagi orang yang mau untuk menyanjungku.
Aku kini menjadi barisan dari sekian ribu yang terkubur.
Namaku terpahat dan terukir di batu nisan.
Dipenuhi bunga dan ditaburi doa-doa mewangi.
Aku kan selamanya disini.
Inilah ahir perjalanan hidupku
Hanya ada cerita dan kenangan saat kematian menjemputku.






0 comments:

Posting Komentar

 
close